28 Desember 2008

Bakrie Telecom Menangkan Operator Penyelenggara SLJJ

Menteri Komunikasi dan Informasi Indonesia telah menetapkan PT Bakrie Telecom sebagai pemenang seleksi penyelenggara layanan sambungan telepon jarak jauh (SLJJ) menggunakan jaringan tetap pada tanggal 16 Desember 2008 lalu. Kompetitor Bakrie dalam seleksi ini adalah Mobile-8, operator CDMA. Tetapi Mobile-8 tidak serius dalam mengejar kemenangan karena terbukti mereka tidak menyetorkan jaminan penawaran. Tinggallah Bakrie yang berkompetisi dengan dirinya sendiri dengan kelengkapan dokumen tender dan mereka ternyata lulus.

Sebagai pemenang, Bakrietel harus menyerahkan jaminan pelaksanaan ( performance bond ) selambatnya pada tanggal 9 Januari 2009. Jika mereka gagal melakukan itu, jaminan penawaran mereka akan dicairkan oleh komite seleksi. Hal ini tidak serta merta menghilangkan kewajiban Bakrietel untuk menyerahkan jaminan pelaksanaan. Izin prinsip rencannya dikeluarkan pada tanggal 23 January 2009.

Tahun lalu, Bakrietel juga memenangkan lisensi untuk penyelenggaraan sambungan telepon internasional. Ini tentunya melengkapi lisensi nasional fixed wireless access dengan mobilitas terbatas menggunakan CDMA dengan produk Esia. Selamat untuk Bakrietel. Bakrie sekarang punya banyak perangkat untuk maju.

10 Desember 2008

Malaysia Lebih Maju Dalam Sejumlah Regulasi Telekomunikasi

Malaysia adalah negara tetangga kita. Malaysia mempunyai dua wilayah yang terpisah cukup jauh, Semenanjung dan Kalimantan Utara. Dalam beberapa aspek regulasi Telekomunikasi, Malaysia lebih maju dari Indonesia. Mari kita perhatikan 3 hal berikut ini: 3G, WiMAX dan Number Portability.

3G:

Malaysia menggelar tender 3G sejak tahun 2002 lalu, jauh lebih dulu dari pada Indonesia yang melaksanakan hal serupa pada awal 2006 lalu. Tender di Malaysia waktu itu hanya menghasilkan dua pemenang yakni : Telekom Malaysia dan UMTS Sdn Bhd. Dan saat ini kedua operator ini sudah beroperasi dengan baik. Nopember 2006 lalu, dua 3G operator baru muncul yakni: TIME dotcom Sdn Bhd dan MiTV.

WiMAX

Malaysia menggelar tender untuk WiMAX pada tahun 2007 lalu. Pemenang tender yang dirilis pada awal Maret 2007 itu adalah Green Packet, REDtone International, YTL E-Solutions dan Asiaspace Dotcom. Ke semua pemenang ini adalah perusahaan kecil yang sedang berkembang.

Para pemenang akan menginvestasikan sekitara $86 juta dalam tiga tahun pertama untuk menggelar layanan. Tidak ada biaya lisensi yang diminta.

Sementara Indonesia baru akan mengeluarkan lisensi untuk BWA dengan teknologi utama yang akan dipakai adalah WiMAX pada awal 2009 mendatang. Berbeda dengan tender 3G yang mengeluarkan lisensi nationwide, BWA akan menganut regional licenses. Indonesia akan dibagi menjadi 14 region dan peserta dimungkinkan untuk menawar di satu region saja.

Number Portability

Number Portability adalah kemampuan untuk mempertahankan nomor telepon kendatipun kita berpindah penyedia layanan. Misalkan karena kualitas layanan yang buruk, anda memilih berpindah ke operator lain tetapi tetap membawa nomor telepon anda yang lama. Dengan cara ini maka semua teman dan kerabat anda tidak kehilangan kontak dengan anda.

Malaysia telah merampungkan implemntasi MNP (mobile number potability) pada oktober tahun ini. Program yang dicanangkan oleh Menteri Komunikasi Malaysia pada akhir 2005 lalu kini sudah menjadi kenyataan.

Bagaimana dengan Indonesia?

Sampai sejauh ini belum ada tanda-tanda akan ditabuhnya gong untuk pencanangan implementasi number portability. Menurut road map yang dibuat oleh tim dari BRTI tahun lalu, pencanangan number portability baru akan dilakukan pada tahun 2011 mendatang. Artinya, implementasinya baru akan selesai pada tahun 2013 mendatang. Masih lama memang.

Barangkali luas negara yang kecil dengan penduduk yang tidak seberapa lebih memudahkan regulator telekomunikasi di negeri jiran untuk membuat keputusan-keputusan yang maju.

04 Desember 2008

Akankah WiMAX mengungguli GSM, 3G dan CDMA di Pasar Indonesia?

Kalo menurut jadual yang ada di draft white paper tentang BWA sih, dokumen lelang untuk BWA sudah dikeluarkan oleh Ditjen Postel sejak seminggu yang lalu. Namun sampai sekarang beritanya belum ada. Jadi emang kemungkinan besar tender BWA sedikit tertunda seperti postingan sebelumnya. Namun kali ini saya lebih menyoroti peluang WiMAX salah satu teknologi yang akan menjadi pilihan utama dalam implementasi broad band wireless access di Indonesia.

WiMAX adalah salah satu teknologi nirkabel berpita lebar yang didukung secara hebat oleh industri telekomunikasi dan komputer, murah dan mempunyai standardisasi yang jelas. Dibuat untuk menyalurkan layanan tetap dan bergerak seperti VoIP, informasi dan video dengan biaya yang sangat murah. Sistem WiMAX mampu menjangkau area geografis yang luas samapi sejauh 50 km, dan menyediakan lebar pita yang besar ke end-user sampai dengan 72 Mbps (diambil dari WiMAX forum).

WiMAX sering diberikan bermacam atribut seperti: -Mudah diinstall (penyebab utamanya adalah tidak adanya kewajiban LOS, line of sight. WiMAX bisa dengan NLOS) -Fleksible: bisa point to multi point last mile connection atau sebagai backhaul bagi PSTN -Worldwide standard -Murah -Banyaknya pilihan spektrum frekuensi yang bisa dipakai dan lain sebagainya.

Dengan begitu banyaknya keuntungan dari WiMAX seperti dituliskan diatas, apakah ini berarti bahwa WiMAX akan mengungguli teknologi telekomunikasi lain yang sudah ada di Indonesia? Yang dimaksudkan di sini tentunya dalam sisi bisnis.

Mari lihat kembali 3 tahun ke belakang. Pada akhir 2005, Ditjen Postel telah memberikan informasi ke publik tentang akan dikeluarkannya lisensi 3G. Banyak orang yang punya eforia bahwa dengan 3G mereka akan punya gaya hidup yang lebih baik dengan melakukan video call, akses internet kecepatan tinggi, video ring back tone dan lain sebagainya dan dengan cara lambat namun pasti mereka segera meninggalkan teknologi saat itu, 2G dan 2.5G.

Pada akhir Januari 2006, lisensi 3G dikeluarkan dengan para pemenang adalah 3 besar operator GSM yakni Telkomsel, Indosat dan XL. Sementara dua operator lain yang sudah lebih dulu mendapatkan lisensi HCPT dan Axis. Sudah hampir 3 tahun berlalu, kemajuan 3G tidaklah sehebat yang diperkirakan sebelumnya. Sejauh ini industri telekomunikasi nasional masih mengandalkan pendapatannya dari layanan suara dan pesan singkat yang sebetulnya bisa diberikan oleh teknologi 2G dan 2.5G.

Saya percaya bahwa hal yang sama akan terjadi dengan WiMAX. Aplikasi utama dalam beberapa tahun ini masih akan tetap layanan suara kendati misalnya layanan data (internet) tumbuh cukup pesat. Karena jaringan telekomunikasi sudah cukup mapan di kota-kota besar yang dapat menyediakan kedua layanan tadi (suara dan data), maka saya pikir WiMAX akan sukses di rural yang fasilitas telekomunikasinya masih sangat terbatas. Jadi pilihan WiMAX untuk Universal Service Obligation di Indonesia harus diacungi jempol.

Jadi kami berpendapat bahwa WiMAX tidak akan mengungguli teknologi telekomunikasi lain yang ada saat ini di Indonesia dalam sisi bisnis. Ia mungkin jadi pilihan utama di daerah rural.

01 Desember 2008

Tender BWA: Kemungkinan Tertunda

Seperti dituliskan dalam postingan sebelumnya, Regulator Telekomunikasi Indonesia dalam draft white paper tentang BWA merencanakan merilis lisensi BWA sebelum akhir tahun 2008 ini. Namun kemungkinan besar rencana ini akan tertunda. Hal ini dapat dilihat dari tahapan proses pertama yakni pengambilan dokumen tender yang seharusnya sudah dilakukan pada minggu ke empat bulan Nopember lalu sampai saat ini belum juga diumumkan.

Andaikan saja minggu ini dokumen ini dikeluarkan dan prosesnya berjalan lancar, maka paling cepat tender baru akan dimulai pada awal Januari 2009 mendatang. Tapi seperti diketahui, akhir tahun adalah masa-masa sibuk yang disertai dengan banyaknya hari libur seperti saat ini, Idhul Adha, Natal dan Tahun baru. Akibatnya masa kerja efektif jauh berkurang. Mengingat itu semua, tender BWA paling cepat baru akan terealisasi pada bulan Pebruari 2009 mendatang. Jika ini terjadi maka waktunya persis tiga tahun setelah tender 3G yang dilaksanakan pada awal 2006 lalu.

Regulator Telekomunikasi Indonesia dengan sangat elegan menempuh cara tender untuk setiap lisensi yang sangat diminati. Kami sangat mendukung semua langkah-langkah yang fair dan transparan. Selamat!