06 Oktober 2008

Trafik Telekomunikasi di Sekitar Idul Fitri 1429H

Seperti biasanya, masa-masa sekitar Idul Fitri adalah masa-masa kritis bagi semua operator telekomunikasi karena lonjakan yang teramat tinggi baik untuk komunikasi suara maupun untuk layanan pesan singkat (SMS). Bagi operator yang dapat menangani semua trafik ini maka mereka akan mendapat keuntungan yang besar sementara bagi yang gagal, mereka akan kehilangan pendapatan yang banyak.

Berikut adalah data-data trafik pada masa-masa sekitar idul fitri 1429H.

PT Excelcomindo Pratama (XL) menyampaikan bahwa trafik tertinggi terjadi pada H-1 (30 Sept) dimana trafiknya meningkat lebih dari 149% di atas dari data H-1 tahun lalu. Trafik suara pada H-1 adalah 143% di atas data tahun lalu (850 juta panggilan dibanding 350 juta panggilan pada tahun lalu). Sementara itu trafik SMS hanya sekitar 16% di atas data tahun sebelumnya.

PT Indosat Tbk mengumumkan bahwa panggilan tertinggi terjadi pada H+1 (2 Okt), kira-kira 108% (272 juta detik) bila dibandingkan dengan data pertengahan September lalu. Tetapi, trafik SMS malah turun 0.7% pada periode yang sama.

Sementara itu data dari operator seluler terbesar Indonesia, PT Telkomsel belum ada. Tetapi mereka sudah mewanti-wanti bahwa trafik SMS mereka meningkat 300%-400% jika dibandingkan dengan data-data hari biasa.

Gatot Dewa S Broto, Humas DG Postel memperkirakan bahwa peninkatan panggilan disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, para pelanggan mengalami trauma akan kegagalan pengiriman SMS mereka seperti yang terjadi pada tahun yang lalu. Mereka tentunya tidak mau hal ini terulang lagi. Kedua, biaya percakapan kini jauh lebih murah, karena itu mereka lebih suka berbicara langsung saja.

Hasil Monitoring

Pada tanggal 23 September lalu, Ditjen Postel dan BRTI melakukan pengujian kualitas layanan di sepanjnag arus mudik, baik yang ke arah Jawa maupun yang ke arah Sumatera. Hasilnya semua operator lolos tahp ini dengan beberapa catatan untuk Three (HCPT), Axis (GSM & 3G), Startone dan Hepi (CDMA), kendati tidak semuanya lolos dalam jalur ini, namun masih bisa dimengerti.

Sayangnya informasi hasil test hanya tentang cakupan signal saja (coverage). Informasi lain seperti: dropped call, blocked call dan congestion call tidak diumumkan. Kesuksesan suatu panggilan ditentukan oleh data-data tersebut. Standar Kualitas Layanan dihitung bukan hanya dari cakupan signal saja, tetapi juga dari data-data tersebut. Jadi, untuk mengatakan suatu operator lolos standar kualitas layanan, data dropped call, blocked call dan congestion call haruslah pada suatu nilai minimal tertentu yang logis. Kita berharap regulator sudah mendefinisikan hal ini sehingga kita dapat membamdingkannya dengan data faktual di lapangan.

0 komentar: