20 Maret 2008

Seluler Indonesia, Terlalu Banyak Operator?

Saat ini Indonesia merupakan negara dengan perkembangan yang sangat tinggi di dalam industi telekomunikasi, khusunya seluler. Jumlah pelanggan meningkat tajam pada 5 tahun terakhir ini. Sejak tahun 2007 lalu, Indonesia mempunyai 11 operator dengan teknologi dasar yakni GSM dan CDMA. Operator dengan teknologi GSM adalah: Indosat, Telkomsel, Excelcomindo Pratama, and two new operators HCPT (Hutchinson Charon Pokhand Telecommunication) and NTS (Natrindo Telekomunikasi Selular). Semua operator GSM juga memiliki lisensi 3G. Sementara itu operator CDMA adalah: Telkom (Flexi), Indosat (Starone), Mobile-8 (Fren), Bakrie (Esia), Sampoerna (Ceria) dan yang terbaru Smart Telecom (Smart).

Bagaimana pendapat anda tentang kondisi ini? Apakah kita sudah memiliki jumlah operator seluler yang memadai, ataukah terlalu sedikit atau terlalu banyak?

Benchmark dengan negara lain

Jika kita bandingkan situasi ini dengan negara tetangga, Malaysia misalnya, mereka hanya punya 3 operator seluler (Digi, Maxis, Celcom) dengan teknologi dasar GSM dan 2 lisensi CDMA untuk Telecom Malaysia. Ada juga 2 operator baru 3G yakni Time3G dan U Mobile.

Hal yang mirip juga dengan Singapore. Dengan populasi hampir 4 juta, Singapore hanya memiliki 3 operator seluler (SingTel, StarHub, MobileOne) dengan berbasis teknologi GSM. Tidak ada lisensi CDMA yang dikeluarkan.

Mungkin anda berpikir bahwa ini komparasi yang tidak seimbang. Baik Malaysia maupun Singapore adalah negara kecil dengan populasi yang tidak banyak. Negara kota seperti Singapore mempunyai luas kurang dari setengah Jakarta. Kami setuju dengan argumentasi ini, jadi mari kita pilih India sebagai negara perbandingan.

Seperti Indonesia, India also juga merilis kedua lisensi seluler berbasis GSM dan CDMA. India punya 7 operator GSM dan 8 operator CDMA. jadi India mempunyai jumlah operator seluler yang lebih banyak dari Indonesia.

Jika kita bandingkan luas negara dan jumlah populasi antara Indonesia dan India, kita mungkin akan sampai pada kesimpulan bahwa India harusnya punya operator seluler yang lebih banyak dari pada Indonesia.

Tapi, tunggu dulu! Semua operator seluler di Indonesia mempunyai lisensi nasional sehingga mereka bisa menggelar jaringannya di seantero negeri. Dengan lisnesi jenis ini target utama para operator adalah kota-kota besar tempat berkumpulnya uang. Beberapa tahun lalu sebetulnya ada operator regional, tetapi kini mereka telah memperluas lisensinya menjadi operator berskala nasional.

Bagaimana dengan India?

Sebagian besar operator seluler di India hanya memiliki lisensi regional. Hanya 4 operator berbasis GSM dan 2 operator berbasis CDMA yang mempunyai lisensi nasional. Silakan kunjungi www.cdg.org dan www.coai.in untuk data lebih lengkap. Dengan data-data di atas dapatkah kita menyimpulkan bahwa Indonesia kebanyak operator seluler?

0 komentar: